Media iWELL

Berita tentang iWELL di media massa terkemuka

Detail sebelum operasi pengurangan rahang dan tulang pipi
2017-05-10



Ms Park (29) mempertimbangkan untuk melakukan operasi koreksi tulang pipi dan rahang yang keras dalam masa cuti. Alasan ia melakukan operasi adalah selama ini ia merasa rahang dan tulang pipi yang keras memberikan image kuat dan maskulin pada dirinya. Belakangan kasus seperi Ms. Park sangat banyak, mereka yang dalam masa cuti atau persiapan kerja mempertimbangkan untuk melakukan operasi, banyak dari mereka mereasa dituntut untuk berpenampilan yang lebih baik. Operasi mata dan hidung tidak terlalu berefeK pada keadaan psikiologis mereka, tapi karena operasi koreksi tulang pipi perlu untuk mengikis atau memotong tulang banyak pasien khawatir dan tidak bisa menentukan keputusan dengan mudah. Karena itu sebelum operasi diperlukan pemahaman details tentang operasi dan bagian mana yang bias dikoreksi melalui operasi tersebut.

Operasi reduksi tulang rahang adalah operasi pemotongan bagian bawah rahang yang besar atau juga berbentuk segiempat. Belakangan, operasi banyak dilakukan dengan memotong bagian dagu bawah telinga hingga ke bagian depan dagu untuk mendapatkan facial line yang ramping dengan kesan lembut. Akan tetapi, untuk kasus pasien dengan dagu depan yang terlalu lebar, operasi pemotongan dagu dengan bentuk T juga diperlukan bersama.

Untuk operasi pengurangan tulang pipi, pertama dilakukan analisis pemotongan tulang pipi, apakah bagian depan, samping atau pemotongan dengan sudut 45` derajat, lalu tulang pipi akaN didorong ke dalam dan dilakukan fiksasi. Operasi ini lebih singkat dibanding operasi pengurangan tulang pipi biasa. Operasi ini juga dilakukan dalam anesthesi general.

Kedua operasi reduksi tulang pipi dan rahang memang bertujuan untuk mendapatkan wajah kecil, tetapi setiap kasus pasien yang berbeda operasi lainnya mungkin juga diperlukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. “Setiap pasien memiliki karakter muka yang berbeda. Walaupun dilakukan operasi yang sama, hasil setiap orang bias berbeda-beda, karena itu pasien dan dokter perlu betul-betul melakukan analisis dan konsultasi detail sebelum operasi”, jelas Dr Park Beom Jin.

Selain itu, Dr Park Beom Jin “tim medis juga penting untuk memberikan diagnosis tentang struktur muka yang jelas sebelum melakukan 3D CT dan test lainnya”. Ia juga menambahkan ”operasi koreksi struktur muka memerlukan anestesi general, dokter spesialis dan dokter anestesi harus selalu siap siaga dan selalu siap untuk menangani kasus emergensi, setelah semua dipastikan siap, operasi yang aman siap dilakukan”.